0 Rabu, 20 Maret 2013 | Author: Unknown |


Siklus Akuntansi


Siklus Akuntansi
Siklus Akuntansi
Sebagaimana sebuah metode, akuntansi juga mempunyai tahapan–tahapan yang harus dijalani untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Secara umum laporan keuangan yang akan didapatkan di akhir proses akuntansi adalah hasil dari semua proses pencatatan yang dilakukan, mulai dari pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan yang terjadi terus menerus dan berulang – ulang. Proses inilah yang disebut dengan siklus akuntansi.
Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess (1999:86), siklus akuntansi (Accounting sycle) didefinisikan sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah prosedur utama prinsip akuntansi yang digunakan untuk memproses transaksi selama suatu periode.
Sedangkan pengertian siklus akuntansi menurut Soemarso S.R adalah sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah tahapan – tahapan kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya yang terjadi secara berulang–ulang dan terus menerus (Soemarso, 2004:90).
Siklus akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:


Mendokumenkan bukti transaksi

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis bukti transaksi dan kejadian tertentu lainnya. Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau lembaga. Transaksi-transaksi tersebut seperti transaksi penjualan, pembelian, transaksi-transaksi mengenai biaya dan hubungannya dengan bank di catat dalam bukti formil kemudian dikumpulkan secara sistematis sebagai dasar pencatatan selanjutnya.

Mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian)

Setelah mendokumenkan bukti transaksi, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi dalam buku harian atau jurnal. Buku–buku harian tersebut minimal terdiri dari buku kas, buku penjualan, dan buku pembelian. Buku jurnal adalah media untuk mencatat transaksi secara kronologis (urut waktu).

Pemindah bukuan (posting) ke Buku Besar

Setelah jurnal tersebut dibuat maka jurnal–jurnal tersebut di posting kedalam buku besar. Buku besar merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri.

Menyusun neraca saldo

Setelah semua jurnal diposting ke buku besar, maka selanjutnya dari buku besar tersebut dibuat neraca saldo. Hal ini untuk memeriksa kebenaran pencatatan dalam jurnal dan buku besar dengan melihat apakah jumlah debit sama besar dengan jumlah kredit.

Membuat neraca lajur

Neraca lajur terdiri dari kolom neraca saldo sebelum penyesuaian, ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laba rugi dan neraca. Pada dasarnya neraca lajur berfungsi untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan sekaligus untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan.

Menyusun ayat jurnal penyesuaian

Laporan keuangan sering kali tidak dapat disusun langsung dari neraca saldo, karena data yang tercantum dalam neraca saldo masih memerlukan penyesuaian dengan cara membuat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian berguna untuk mengoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban dan modal yang sebenarnya. Akun-akun tertentu yaitu akun-akun yang timbul akibat adanya transaksi-transaksi seperti pembayaran di muka, perhitungan fisik persediaan, perubahan kebijaksanaan, penyesuaian non-rutin. Setiap jurnal penyesuaian akan berpengaruh paling tidak pada satu akun neraca dan satu akun laba rugi dalam jumlah yang sama.

Menyusun laporan keuangan

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahu buku yang bersangkutan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.

Menyusun jurnal penutup dan jurnal pembalik

Untuk akuntansi perusahaan kecil, akuntansi biasanya menyamakannya dengan system perusahaan perseorangan dikarenakan penerapannya sama-sama tidak terlalu rumit. Jurnal penutup adalah ayat yang dibuat untuk memindahkan saldo perkiraan-perkiraan sementara ke perkiraan tetap atau perkiraan-perkiraan neraca.


http://www.kajianpustaka.com/2013/01/siklus-akuntansi.html#ixzz2O8tnyMxH

sumber;http://www.kajianpustaka.com/2013/01/siklus-akuntansi.html#.UUqCcEl27Lk

Pengertian
Secara umum pengertian siklus akuntansi adalah proses penyediaan informasi keuangan yang meliputi tahap pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan tahap penyusunan laporan keuangan berdasarkan tahapan-tahapan penyusunan laporan keuangan. Laporan keungan adalah sebuah bentuk penyampaian informasi keuangan kepada pemakai informasi dalam bentuk debit dan kredit agar mudah dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.
Siklus Akuntansi

Dalam ilmu akuntansi, secara garis besar siklus akuntansi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Siklus akuntansi perusahaan jasa dan siklus akuntansi perusahaan dagang. Terdapat perbedaan cukup signifikan antara kedua siklus akuntansi tersebut. Untuk memahami lebih lanjut tentang perbedaan bentuk siklus akuntansi perusahaan dagang dengan siklus akuntansi perusahaan jasa, dapat dilihat pada informasi berikut:

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Secara umum bentuk siklus akuntansi perusahaan jasa meliputi:
  1. Pembuatan bukti transaksi
  2. Membuat jurnal/buku harian atas transaksi yang terjadi sesuai berdasarkan tanggal transaksi
  3. Pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar (pembuatan buku besar)
  4. Membuat ayat jurnal penyesuaian
  5. Pembuatan kertas kerja
  6. Menyusun laporan keungan
  7. Membuat jurnal penutup
  8. Penutupan buku besar
  9. Neraca sisa/saldo setelah penutupan
  10. Membuat jurnal pembalik

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Secara umum bentuk siklus akuntansi perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pencatatan
    1.1 Transaksi/Bukti transaksi
    1.2 Mencatat transaksi ke dalam:
          - Jurnal Umum
          - Jurnal Khusus
             1. Jurnal penerimaan kas
             2. Jurnal pengeluaran kas 
             3. Jurnal pembelian
             4. Jurnal Penjualan
          - Buku Besar Pembantu
             1. Piutang usaha
             2. Hutang usaha
             3. Persediaan
    1.3 Pemindahbukuan ke Buku Besar

2. Tahap Pengiktisaran 

    2.1 Membuat Neraca Sisa
    2.2 Membuat Jurnal Penyesuaian
    2.3 Membuat Kertas Kerja

3. Tahap Pelaporan
    3.1 Perhitungan rugi laba
    3.2 Perubahan ekuitas
    3.3 Neraca

    2.4 Jurnal penutup
    2.4 Menutup buku besar
    2.6 Neraca saldo setelah penutupan
    2.7 Jurnal Pembalik


sumber;http://www.mediaberita.net/2012/06/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang-dan.html


Sikus Akuntansi,  terdiri dari kata siklus dan akuntansi , siklus sendiri dalam kamus indonesia ( putaran waktu yg di dalamnya terdapat rangkaian kejadian yang berulang-ulang secara tetap dan teratur; daur; ) sedangkan Akuntansi sendiri (seni pencatatan dan pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat suatu transaksi) jadi proses pencatatan dan pengikhtisaran transaksi keuangan selama periode waktu dalam rangkaian kejadian yang berulang-ulang secara teratur.
Hal terpenting dari Siklus akuntansi yaitu untuk  menghasilkan laporan keuangan dengan  melalui tahapan- tahapan seperti berikut ini.
 1. Menganalisa dan mencatat transaksi 2. Memposting transaksi ke buku besar
 3. Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuikan
 4. Menyiapkan dan menganalisa data penyesuian
 5. Menyiapkan kertas kerja akhir priode
 6. Membuat ayat jurnal penyesuian dan posting  ke buku besar
 7. Menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan
 8. Menyiapkan laporan keuangan
 9. Membuat jurnal penutup dan memindahkan ke buku besar
10. Menyiapkan daftar saldo setelah penutupan

Untuk lebih jelasnya mari kita perjelas lagi apa itu siklus akuntansi ??
Siklus akuntansi 1. Menganalisa dan mencatat transaksi
         Langkah pertama yaitu menganalisa dan mencatat transaksi dijurnal berpasangan. Untuk lebih memahami proses analisa dan mencatat diambil contoh..

UTs.xls
Ket.

  • Baca transaksi dengan seksama, Apakah transaksi mempengaruhi aset , capital , kewajiban , pendapatan dan beban.
  • Setiap transaksi akan mempengaruhi transaksi , Apakah saldo naik atau turun.
  • Setiap kenaikan atau penurunan saldo dicatat didebit atau dikredit.

Siklus akuntansi 2. Memposting transaksi ke buku besar.
Untuk buku besar kunjungi Buku Besar Akuntansi
Siklus akuntansi 3. Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuikan
1.xls
      Menentukan apakah terjadi kesalahan antara debit atau kredit bukan berarti keakuratan yang lengkap hanya menujukan jumlah yang sama antara debit dan kredit jika tidak sama wajib untuk dikoreksi, dengan tujuan mengantisipasi kesalahan yang lebih jauhnya lagi..
Siklus akuntansi 4. Menyiapkan dan menganalisa data penyesuian
3
Siklus akuntansi 5. Menyiapkan kertas kerja akhir priode

2
Walaupun kertas kerja tidak begitu penting namun kertas kertas kerja sangat berguna menujukan alur informasi akuntansi dari daftar saldo yang belum disesuaikan ke daftar saldo yang sesuai
Siklus akuntansi 6. Membuat ayat jurnal penyesuian dan posting  ke buku besar
Setiap jurnal mempengaruhi setidaknya satu akun dilaporan laba rugi dan satu akun di neraca
Siklus akuntansi 7. Menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan
Untuk memeriksa kesamaan jumlah saldo debit dan jumlah saldo kredit . hal ni langkah terakhir sebelum menyiapkan  laporan keuangan semua kesalahan dalam pemostingan ayat jurnal penyesuian harus ditemukan dan diperbaiki
Siklus akuntansi 8. Menyiapkan laporan keuangan
4


5

6
Hal yang terpenting dari siklus akuntansi yaitu laporan keuangan , laporan laba rugi disiapkan terlebih dahulu diikuti laporan ekuitas dan kemudian neraca
Siklus akuntansi 9. Membuat jurnal penutup dan memindahkan ke buku besar
saldo laporan laba rugi dan laporan ekuitas tidak disertakan dari tahun berikutnya karena akun-akun ini hanya melaporkan satu periode saja yang disebut Akun nominal / akun sementara.
Siklus akuntansi 10. Menyiapkan daftar saldo setelah penutupan
Kegunaan dari daftar saldo setelah penutupan ini adalah untuk memasikan bahwa buku besar telah sesuai pada awal periode penutupan harus sama dengan akun dan saldo dineraca pada akhir periode.

Sumber : http://akuntansi-unsika.blogspot.com/2012/08/siklus-akuntansi.html#ixzz2O8vivNee


            ;http://akuntansi-unsika.blogspot.com/2012/08/siklus-akuntansi.html#.UUqEFkl27Lk


0 komentar:

Posting Komentar